Kontribusi Pendidikan Kepada Masyarakat



Oleh: Ajib Darojat, Eva Ulvia N.P, Nurindah Lestari , Nur Azizah
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PURWOKERTO
2012
A.    Muqoddimah
Masyarakat sebagai lingkungan objek dari tujuan pendidikan akan sangat menuntut kepada lembaga pendidikan atas hasil output yang dihasilkan oleh pendidikan itu sendiri, hal itu dikarenakan sebuah tatanan masyarakat akan berjalan menuju arah progresifitas dengan aturan-aturan yang ditelurkan melalui proses pendidikan.

Oleh sebab itu, secara tidak langsung lembaga pendidikan memiliki tugas untuk membentuk masyarakat yang progresif, sehingga dalam lembaga pendidikan akan ditekankan hasil yang bisa memberi jawaban atas tuntutan sosial tersebut.
B.     Tuntutan Sosial Terhadap Pendidikan
Sesungguhnya persoalan pendidikan kita dewasa ini bukannya semata kemampuan penguasaan materi pelajaran siswa yang rendah sebagaimana ditunjukan oleh NEM yang rendah, melainkan juga terjadinya degradasi pendidikan. Artinya untuk melakukan pekerjaan yang sama dewasa ini diperlukan latar belakang pendidikan yang lebih tinggi. Sebagai contoh, sekarang untuk menjadi Prajurit Tamtama ABRI diperlukan ijazah SMU, sedangkan pada masa lampau cukup dengan ijazah SD.
Sangatlah naif jika kemudian menyimpulkan bahwa lulusan SD sekarang lebih rendah dibandingkan dengan lulusan SD masa lampau. Kamajuan masyarakatlah yang menuntut kualifikasi pendidikan yang lebih tinggi. Untuk itu, betapapun kualitas NEM ditingkatkan tetap saja akan terjadi problem pendidikan dalam masyarakat. Karena hakekat persoalan pendidikan kita yang mendasar adalah bagaimana melakukan peningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan kebutuhan zamannya, yakni era globalisasi dengan segala kecepatan perubahan yang terjadi di segala aspek kehidupan masyarakat.[1]

C.     Pendidikan Menjawab Tuntutan
Suatu andalan pendidikan untuk menjawab tuntutan sosial adalah output dari pendidikan tersebut, yaitu cendekiawan. Secara umum, tuntutan sosial kepada pendidikan adalah agar menjadikan masyarakat yang progresif, dan secara tidak langsung pembangunan-pembangunanlah yang dibutuhkan, baik pembangunan yang bersifat abstrak, maupun bersifat material.
Dalam proses pembangunan masyarakat pastilah akan menumbuhkan spesialisasi, yaitu men-sub-subkan usaha untuk mencapai tujuan.[2] Berikut merupakan usaha-usaha yang dilakukan, atau bisa kami sebut dengan kontribusi yang dilakukan pada masyarakat:
1.         Tehnologi Pendidikan
Yaitu proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.[3]
Tehnologi pendidikan bergerak dalam konteks masyarakat yang majmuk. Dalam peran kemasyarakatannya, tehnologi pendidikan telah menentukan sikap dan memihak pada kebebasan intelektual, memihak pada adanya tindakan afirmatif (penguatan), menolak setereotip (tiruan) dalam bahan-bahan, dan memihak pada tehnologi yang digunakan untuk mendukung dan meningkatkan kemanusiaan dan pemenuhan tujuan-tujuan hidup manusia.[4]
2.         Stabilisasi/stabilitas
Hal yang sifatnya stabil, tidak menginginkan adanya perubahan (revolusioner). Kesulitannya bahwa di dalam modernisasi itu pasti menghendaki adanya perubahan (dinamis), sedang dalam perubahan itu pasti mengganggu kestabilan.[5]
Bisa disimpulkan, ketidak stabilan melahirkan modernisasi, dan modernisasi akan diikuti oleh perubahan (dinamis), ketika perubahan berlangsung disitulah peran pendidikan akan bekerja untuk menggapai tujuan modernisasi (menseimbangkan).
3.         Pembentuk Kerangka Fikir
Potensi pendidikan mengembangkan sikap masyarakat dengan memberikan pola fikir untuk menafsirkan dunia, sehingga dalam pandangan yang berbeda-beda mengenai dunia, pendidikan akan mencerminkan pemecahan parsial dari konflik tersebut dalam masyarakat.[6]
Pendidikan telah tahu bahwa dunia dan fenomena-fenomena di dalamnya adalah termasuk dalam kajian-kajiannya, serta akan menentukan bagaimana cara pandang yang terbaik untuk mensifati gajala dunia. Dari situlah masyarakat akan merasakan pola fikir tentang pengakraban dengan dunia dan adaptasi terhadap dunia untuk mendapatkan feedback yang terbaik pula dari dunia.
4.         Pelopor Perubahan Sosial Masyarakat
Lembaga pendidikan sebagai agen perubahan untuk menjawab segala permasalahan yang ada. Karena dalam masyarakat tidak akan pernah luput dari adanya permasalahan dengan adanya kemajemukan.
Dalam hal ini pendidikan memiliki konsep dan prinsip yang jelas, pemahaman akan kebutuhan dari perubahan masyarakat, kebutuhan lembaga, serta pengembangan program.[7]
Dengan indikator tersebut, pendidikan menyumbangkan kader-kader perubahan ke arah perbaikan di masyarakat.
D.    Akhiru Qouli
Antara masyarakat dan pendidikan ibarat dua rantai yang saling terkait satu sama lain, saling menguatkan, dan saling mempengaruhi. Masyarakat yang akan selalu menuntut untuk bergerak ke arah yang progresif, secara tidak langsung akan menuntut pula untuk kualifikasi pendidikan yang lebih tinggi. Karena peningkatkan mutu pendidikan haruslah sesuai dengan kebutuhan zaman yang semakin modern.



[1] Zamroni, Paradigma Pendidikan Masa Depan, (Yogyakarta:Biagraf Publishing,2000), hlm.153
[2] Alfian, Transformasi Sosial Budaya dalam Pembangunan Nasional, (Jakarta:UI-Press,1986), hlm.127
[3] Diterjemahkan oleh Arief dkk., Definisi Teknologi Pendidikan, (Jakarta:Rajawali,1986), hlm.1
[4] Ibid, hlm.159
[5] Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta:Rineka Cipta,1991), hlm.115
[6] Philip Robinson, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta:Rajawali Press,1986), hlm.205
[7] Mahasiswa Kelas 3PAI4, Makalah Sosiologi Pendidikan: Pendidikan dan Perubahan Sosial, STAIN Purwokerto 2012, hlm.9

1 komentar:

Unknown mengatakan...

sekedar menyapa disini sob,,btw gw liat profil G+ lu tinggal di Pwt,,?

Posting Komentar

3PAI4. Diberdayakan oleh Blogger.
 
Free Website templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesFree Soccer VideosFree Wordpress ThemesFree Web Templates