TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
-Rencana Presiden SBY dan Wapres Boediono turut merayakan puncak Natal pada 27 Desember mendatang mendapat penolakan dari Ormas Persatuan Islam (Persis).
“Sangat disayangkan, karena meskipun mereka kepala negara dan wakil kepala negara tetap saja haram!” ungkap Ketua Umum Persis, Prof Dr Maman Abdurrahman, seperti dilansir
Tribunnews.com dari situs Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Minggu (23/12/2012).